Minggu, 07 April 2013

Bab 3 Kissu


“Posesif vs peduli“
Terkadang rasa khawatir itu
membuatku melakukan apa yang tidak harus aku lakukan
untukmu dan memang hanya untukmu

    
     Memperhatikan jarum jam yang berbutar perlahan,malam ini Sanggia sendirian dirumah karena Fachri ada acara,mungkin ia akan pulang larut malam.Tidak seperti biasanya Sanggia merasa kesepian seperti ini.Diam dirumah ternyata membuatnya bosan dan akhirnya Sanggia memutuskan untuk tidur karena keesokan harinya ia akan sekolah dan mempresentasikan hasil diskusinya dengan Habil.
     Belum ada beberapa menit ia menutup kelopak matanya,tiba-tiba ia mendengar klakson mobil dan itu artinya Fachri sudah pulang dan menunggu dibukakan pintu gerbang oleh Sanggia.Sanggia pun bergegas menuju pintu gerbang.Dibukakannya gerbang untuk Fachri lalu menutup kembali setelah Fachri masuk kehalaman depan rumahnya.
     Siapa lagi tuh yang dia bawa? Udah malam malah bawa tamu kerumah,cewek pula” ujar Sanggia dalam hati sambil berjalan menuju kedalam rumah.
     “Sanggia....,sini dulu dong” teriak Fachri memanggil Sanggia.
     “Iya” Sanggia pun duduk disebelah Fachri.
     “Kenalin ini Risma dan Risma ini adik aku namanya Sanggia”
     Sanggia dan Risma pun berjabat tangan sambil menunjukkan senyum mereka,yang satu senyum dengan rasa bingung dan yang satu lagi senyum karena mengetahui bahwa orang yang dihadapannya itu adalah adiknya Fachri.
     “Risma ini cewek gue dan lo harus sopan sama dia,okay” ujar Fachri sambil tersenyum dan memegang kepala adiknya.
     “Sip deh abangku tersayang,oh ya ka Risma aku bobo dulu ya udah malam,bye” ujar Sanggia dan berlalu dari hadapan Fachri dan Risma.
     “Enak banget sih Fachri bisa dapet pasangan secepat ini,putus dari Rifdah eh tiba-tiba ngegandeng Risma,nah gue? Belom move on move on tuh dari Abigail,si semut hitam yang gigitannya itu bagaikan semut merah” Oceh Sanggia sambil menarik selimut lalu memutar-mutar remot boneka Donald duck kesayangannya.
****
     Duduk diruang makan sambil ditemani dengan segelas susu dan buku yang sangat tebal itulah kebiasaan Fachri disetiap pagi,menunggu adiknya selesai sarapan lalu mengantar adik kesayangannya ke sekolah.Disetiap paginya Fachri hanya dibekali raut muka masam adiknya yang terkadang membuat Fachri tertawa kecil.Menurut Fachri,Sanggia itu adiknya yang unik karena biarpun Sanggia cemberut tetap saja wajahnya kelihatan cantik.Selesai mengantar adiknya kesekolah,Fachri langsung menuju ke kampusny –Universitas Indonesia.
          Handphonenya berdering ketika ia melangkahkan kakinya keanak tangga yang biasa ia lewati ketika ingin menuju kelasnya.Meraba-raba kantung celananya dan mendapati handphone lalu dilihatnya handphone itu ternyata telpone dari kekasihnya –Risma.Fachri pun langsung mengangkat telpone dari kekasihnya itu.
     “Hallo,ada apa Ris?” tanya Fachri sambil melanjutkan langkahnya.
     “Kamu ada dimana Ai?” tanya seseorang dari seberang sana,dengan nada suaranya yang sedikit nyaring,membuat telinga Fachri pengang.
     “Aku mau ke kelas,kenapa? Kamu ada dimana?”
     “Oh syukurlah,aku lagi dikelas”
     “Memangnya ada apa?”
     “Enggak kok,aku Cuma mau mastiin kalo kamu gak telat untuk ngikutin praktik” jawab Risma yang kini suaranya sedikit lebih nyaman ditelinga Fachri.
     “Iya,tenang aja aku gak akan lupa kok kalo hari ini aku ada praktik,makasih sayangkuuuuuu,muachhhh” ujar Fachri dengan senyumannya.
     “Hahahaha,muach tooo buat Fachri si mayat idup”.
     Risma,cewek yang mampu mambuat Fachri move on dari Rifdah dan mampu menggantikan posisi Rifdah dihati Fachri.Risma itu lain sekali dengan Rifdah meskipun inisial namanya sama-sama huruf “R”.Risma itu tidak cantik tapi manis,Risma selalu membuat Fachri tersenyum terkadang membuat Fachri tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata.Risma tidak seperti Rifdah yang memiliki rambut panjang bergelombang,Risma berambut pedek, lurus dan berwarna hitam.Dan itu semua yang membuat Fachri jatuh cinta dan semakin sayang kepada Risma.
     Moment yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika Fachri menyatakan perasaannya ke Risma.Risma adalah seniornya Fachri tetapi Fachri sering sekali hangout bareng bersama Risma dan teman-temannya.Risma memang lain dari teman-temannya.Risma tidak jaim,selalu apa adanya dan baik sekali apalagi dengan Fachri.Risma selalu membagi pengalamannya sewaktu disumpah untuk menjadi seorang dokter.Fachri selalu memperhatikannya,Risma selalu membuat dunia Fachri teralihkan olehnya.Tidak ada yang special dari Risma tetapi ketika Risma berada didekatnya seperti ada medan magnet yang menarik Fachri untuk selalu memperhatikan Risma.Dan Risma sudah berhasil menghapus bayang-bayang Rifdah dari pikiran Fachri.
     Hujan turun sangat deras,dikoridor hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang berlalu lalang,dan ternyata diantara mahasiswa itu ada sesosok yang membuat mata Fachri tidak bisa mengalihkan pandangannya,sosok perempuan yang paling ia kagumi –Risma,sedang duduk memperhatikan butiran air yang jatuh dan sesekali mengulurkan tangannya untuk menyentuh butiran itu lalu tersenyum.Seakan ada bisikan yang membuatnya berani untuk menghampiri Risma.Fachri pun jalan dengan pandangannya yang masih menatap Risma.
     Sesampainya Fachri langsung menyapa Risma.“Hai,sendirian aja,yang lain mana?” tanya Fachri.
     “Hey,Gak tau tuh,kamu belum pulang?”
     “Yah belum lah,kan hujan” jawab Fachri sambil tertawa kecil.
     “Hujan hujan begini enaknya minum susu hangat”
     “Iya,apalagi minum susunya sambil ditemani kamu” tiba-tiba kalimat itu keluar dari mulut Fachri.
     “Bisa aja,Oh iya hujannya udah redah nih,Bye aku duluan ya” ujar Risma dan langsung menghilang dari hadapan Fachri.
     Fachri,aduuuhhhh lo tuh ngomong apa sih?,kejar dia Fachri selagi bisa,ayooo kejar dan bilang kedia kalo lo suka sama dia” ujar Fachri dalam hatinya.Dengan suasana hati yang tak menentu Fachri berjalan ditengah butiran air yang turun tak begitu deras dari sebelumnya menuju ke Risma.Fachri menarik tangan Risma dan membuat Risma menoleh kebelakang dan menghentikan langkahnya lalu menatap Fachri dengan bingung.
     “Ada apa?” tanya Risma sambil mengernyitkan keningnya.
     “Hmmmm,mmmm,aku itu sebenarnya...mmm” uajr Fachri yang tak tau mengapa lidahnya serasa susah untuk mengucapkan bahwa ia mencintai Risma.
     “Kamu sebenarnya apa?”
     Dan tiba-tiba saja hujan kembali deras,Fachri dan Risma masih tetap disana,ditengah derasnya hujan.Suasana semakin tegang tetapi Fachri harus mengatakannya.
     “Hmmmm,oke,jujur ya aku suka sama kamu,kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya Fachri sambil teriak karena hujan yang deras membuat volume suaranya semakin kecil.
     “Hah? Kamu gak bercanda kan?” tanya Risma.
     “Aku gak lagi bercanda kok....


to be continue.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar