Minggu, 21 April 2013

#FFOneDirection

Jet Lag Part2


     Aku mau kita putus,maafin aku selama ini aku selalu buat kamu sedih dan berharap untuk melanjutkan hubungan kita ini ketingkat yang lebih serius.Maafin aku Nola aku sudah menemui pengganti kamu yang membuatku nyaman berada didekatnya tanpa harus video call lewat skype atau mengirim e-mail.maafin aku Nola...Nola...Nolaaa.Nola pun terbangun dari tidurnya "Huh hanya mimpi" ujarnya sambil mengusap matanya."Jam 9, Harryyyyyy oh god" Teriak Nola bergegas membuka laptopnya memencet tombol power dan langsung mengecek skypenya dan ternyata Harry sedang on dan mengechatnya beberapa menit yang lalu.
     "Baby,you there?" tanya Harry 
    "Yup beb,how are u?" tanya Nola dengan perasaan yang senang.
     "Bad :(" jawab Harry.
     "Why? :("
     "Because,u not here with me" jawab Harry yang membuat Nola semakin senang.
     "Hahahaha you the best flirting ever " ujar Nola.
     "Soo,Video call beb? i want see your beautiful eyes" jawab Harry dan langsung menelpon Nola dengan video call,lalu tanpa basa basi Nola mengangkatnya.
     "haiiiii Baby....,what u doin without me anyway?" ucap Harry sambil tersenyum renyah menunjukkan lesung pipitnya.
     "just waiting u" 
     "ok,and kamu tahu berita ku dengan Taylor Swift?" tanya Harry.
     "Yup,aku tahu dan berharap itu tidak benar,dan kamu sedang ada dimana? kok gelap banget?" tanya Nola 
     "Itu memang tidak benar,kan kamu selalu bilang kalo semakin tinggi pohon semakin kuat angin yang menerpa :),aku sedang dikamar Niall" ujar Harry sambil tersenyum.
     "Hahah ok" mereka berdua bertatap-tatapan selama beberapa meni,menatap matanya Harry dan melihat senyumnya sambil menyentuh lesung pipitnya adalah kebiasaan Nola ketika Harry didekatnya tetapi untuk saat ini Nola hanya bisa melihat lesung pipitnya dan tidak untuk menyentuh lesung pipit itu. 
     "Sooo,beb aku harus tidur nih,soalnya aku harus tour lagi besok" ujar Harry yang masih saja tersenyum meskipun senyumnya itu tidak semanis senyumnya yang pertama.
     "Ok,bye" mereka berdua pun berpisah Yup memang hanya waktu yang membatasi keduanya.Disni pagi sedangkan disana sudah malam ya ibaratnya Nola sudah bangun tidur dan bersiap-siap untuk melakukan kegiatannya sedangkan Harry disana sedang siap-siap untuk tidur.Yup ini waktu yang sangat dramatis dan tidak bisa diganggu gugat.

To be continue...
 You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
And my heart heart heart is so jetlagged

Sabtu, 20 April 2013

#FFOneDirection

Jet Lag


     Memperhatikan jarum jam yang mengelilingi satu persatu angka dengan brown eyes dan sedikit senyuman yang menghiasa wajah cantiknya ,ternyata LDRan itu tidak baik untuk perasaan seseorang yang seperti Nola.Bayangkan saja LDRan selama satu tahun dengan seorang artis yang sedang naik daun -Harry Styles.Yup, Harry memang setia dengan Nola begitu pun Nola yang selalu menghubungi Harry dan tidak menanggapi berita-berita miring tentang Harry.Tapi kali ini Nola sangat membutuhkan Harry,tetapi Nola tidak mau mengganggu Harry apalagi jika Harry sedang ada interview.
     Nola tinggal di Indonesia sedangkan Harry tinggal di America dan tidak menetap karena karirnya sebagai penyanyi yang mengharuskan Harry untuk tour promo album bandnya -One Direction diberbagai penjuru negeri.
     "Nolaaa......." teriak seseorang dari depan kamarnya.
     "Ada apa? tumben kesini?" tanya Nola 
     "Ke Sarina yuk....mau begini aja ? murung cuma mikirin Harry yang lagi sibuk sama kerjaannya nanti juga dia video call lo La" seru Kiera.
     "Lagi males ke mana-mana,mau tidur" ujar Nola sambil membaringkan tubuhnya diatas kasur empuknya dan menarik selimut tebalnya.Yup Nola memang moodyan dan selalu mengatasi moodynya itu dengan tidur.
     "Ah lo mah gitu sih,gue baru kesini eh lonya udah mau tidur" ujar Kiera sambil menarik-narik selimut Nola.
     "Lagian ngapain sih ke Sarina?"
     "Mau beli something dong,kenapa? inget sama Harry ya waktu itu lo kan pernah ke Sarina sama dia hahaha makan es crim di McDonalds dan nonton film di jakarta teather sama dia" Kiera tahu betul kisah cinta sahabatnya ini karena Kiera itu teman dekatnya Harry juga dan dialah orang yang menyatukan Harry dan Nola sewaktu Harry di Indonesia.
     "Noooooooo,udah deh,lo hus hus sana pegi" usir Nola mendorong-dorong tubuh Kiera yang kecil.
     

to be continue......



ide buat cerita ini tertuang begitu saja sewaktu mendengarkan simple plan- jet lag hahaha so ini dia tumpahan ide gue 

Minggu, 07 April 2013

lanjutan Bab 2 kissu


     Memperhatikan satu-persatu foto yang ditempel dengan rapi dengan berbagai macam bingkai tapi ada satu foto yang menarik Habil untuk melihatnya dan mendekati foto itu.Foto yang paling besar dari foto-foto yang lain,foto itu adalah foto keluarga,ada dua orang suami-istri yang sedang duduk dan memangku anak perempuan dengan rambut diikat dua dan seorang cowok yang berdiri dibelakang bangku.”Mungkin ini keluarganya Sanggia” ujar Habil dalam hati sambil menatap foto yang ada dihadapannya.Lamunannya pun buyar ketika ia mendengar jejak kaki yang sedang berjalan kearahnya dengan sigapnya ia langsung menuang mengambil botol yang ada dikulkas dan menuang air tersebut dengan sikapnya yang santai.Bukan Sanggia yang ia dapati ternyata cowok dengan tubuh tegap sedang memperhatikan gerak geriknya.
     “Saya Habil temannya Sanggia” ujar Habil sambil tersenyum.
     “Fachri abangnya Sanggia,sering-sering kesini aja ya soalnya Sanggia selalu ngurung dirinya dikamar kalo gak ada temennya” seru Fachri sambil tersenyum dan menaiki anak tangga.
     “Iya” ucap Habil.
     Perempuan yang sedang duduk sambil membolak-balik kertas sampai lecek,perempuan yang sok galak nyatanya biasa saja,perempuan yang menganggap Habil sebagai cowok Konyol dan nyatanya ia mempunyai perasaannya yang sama dengan cowok konyol itu,perasaan yang persis seperti perasaannya waktu dekat dengan Abigail.Mungkin hanya kebetulan saja mungkin karena Habil memiliki wajah yang sama dengan Abigail.Mungkin ini pelampiasan akan perasaan yang dulu.Pelampiasan? bukan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya kali ini.
     “Gimana? Udah selesai belom?” tanya Habil yang tiba-tiba saja muncul dihadapan Sanggia.
     “Belomanlah,lo liat aja soalnya dikit tapi jawabannya panjang banget,gak sanggup gue nulisnya” jawab Sanggia.
     “Diringkas aja,memangnya gak bisa?”
     “Kalo diringkas itu terlalu mencolok ke inti bacaannya”
     “Ok,tapi ini udah sore banget” seru Habil.
     “Yaudah lo kalo mau pulang,pulang aja”
     “Bukan begitu ,oh iya besokkan tanggal merah tuh,nah besok gue ke rumah lo ya”
     “Terserah lo”
     “Eh,emangnya besok tanggal merah ya?” tanya Habil bingung dengan perkataannya tadi.
     “Yeh,udah tau kamis minggu besok bukan minggu sekarang”
     “Oh,yaudah deh kita bagi tugas aja gimana?” tanya Habil.
     “Ok” jawab Sanggia.
     Benar-benar aneh tapi asik juga kalo satu kelompok dengannya plus bisa cuci mata setiap detik.Dari sebuah buku ia mendapatkan sebuah arti cinta dan cinta itu seperti sayap kupu-kupu yang indah dan jika dipegang rapuh dan itulah cinta jika dilihat cinta itu indah dan jika kita larut didalamnya,merasakan bagaimana cinta itu datang dan tiba-tiba pergi dan seketika itu juga perasaan kita rapuh karenanya.Habil,semoga sosok itu tidak seperti Abigail sosok yang datang tanpa permisi dan tiba-tiba pergi begitu saja tanpa meninggalkan sedikit rasa namun luka yang didapat.
     Abigail.....,tiba-tiba ia mengingat akan sosoknya
****
     Daun-daun berguguran,kicauan burung diudara memecahkan suasana yang sepi,dimana ia dan si dia sedang duduk bersebelahan,memperhatikan langit yang abstrak,abstrak seabstrak perasaannya saat ini.Kenapa Abigail mengajaknya ke taman yang jauh dari sekolahnya dan ditaman itu hanya ada mereka berdua dan sekelompok orang yang sedang bermain basket yang tidak mereka kenal.Apa ia ingin memberikan sebuah benda dari Heru –abangnya Abigail dan memintanya untuk menerima benda pemberian itu padahal didalam hatinya ia berharap bahwa benda itu pemberian dari Abigail bukan dari Heru.
     “Gia....” ujar Abigail dengan suaranya yang familiar ditelinga Sanggia.
     “Yup,ada apa gerangan kah ngajak gue kesini?” tanya Sanggia sambil tersenyum dan tidak berani menatap langsung mata Abigail yang sedang menatapnya.
     “Mungkin moment ini gak akan gue lupain seumur hidup gue dan mungkin ini cara terpayah sedunia” jawab Abigail yang menjatuhkan tatapannya kesebuah daun yang berada didekat kakinya.
     “Yaudah cara apapun itu gue bakal hargain kalo gak nyakatin perasaan tentunya”
     “Dan sayangnya ini nyakitin perasaan lo” ujar Abigail kembali menatap Sanggia.
     “Darimana lo tau kalo cara lo itu nyakitin perasaan gue? Toh lo aja belom kasih tau gue”
     “Ok,gue tau dari tatapan mata lo” seru Abigail yang masih saja menatap mata Sanggia.
     “Hahahah”.
     “Gue tau kok kalo lo suka kan sama gue?” tanya Abigail yang kali ini tatapannya benar-benar tajam.
     “Hah?” Sanggia pun kaget mendengar pertanyaan dari Abigail,pertanyaan konyol “Darimana dia tau kalo gue memang suka sama dia,wah pasti dari Intan” Ujar Sanggia dalam hati.
     “Bukan dari Intan tapi dari tatapan lo langsung” ujar Abigail,seakan mengetahui semua ucapan dari hati Sanggia.”Maaf gue udah curang sama perasaan gue ke lo”
     “Maksudnya curang?”.
     “Gue juga suka sama lo tapi gue gak mau,soalnya.....”
     “Heru?” ujar Sanggia memotong pembicaraan Abigail.
     “Yup”
     “Ok” ujar Sanggia.
     “Backstreet?”
     “Kenapa harus Backstreet? Gue dan Heru gak punya ikatan apa-apa,ah ini pembicaraannya udah gak bisa dilanjutin Bi maaf” ujar Sanggia dan langsung menghilang dari hadapan Abigail.
****
     Kenapa ia mengingat kejadian itu lagi,kejadian yang paling dibenci,kejadian yang membuat dirinya menjauh dengan Abigail,kenapa Abigail membuatnya kecewa.Tidak bisa disangka bahwa Abigail ternyata mempunyai perasaan yang sama dengannya namun diwaktu yang tak tepat karena pada saat itu jika mereka bersatu dan memulai sebuah hubungan pastinya ada perasaan yang tersakiti.
****
    
Siap atau tidaknya,kau akan tau
perasaan kita selama ini sama ternyata
tetapi semua seakan seperti  debu
debu yang terbawa oleh angin
karena itu jangan membuatku kecewa
hanya itu yang ku minta

Bab 3 Kissu


“Posesif vs peduli“
Terkadang rasa khawatir itu
membuatku melakukan apa yang tidak harus aku lakukan
untukmu dan memang hanya untukmu

    
     Memperhatikan jarum jam yang berbutar perlahan,malam ini Sanggia sendirian dirumah karena Fachri ada acara,mungkin ia akan pulang larut malam.Tidak seperti biasanya Sanggia merasa kesepian seperti ini.Diam dirumah ternyata membuatnya bosan dan akhirnya Sanggia memutuskan untuk tidur karena keesokan harinya ia akan sekolah dan mempresentasikan hasil diskusinya dengan Habil.
     Belum ada beberapa menit ia menutup kelopak matanya,tiba-tiba ia mendengar klakson mobil dan itu artinya Fachri sudah pulang dan menunggu dibukakan pintu gerbang oleh Sanggia.Sanggia pun bergegas menuju pintu gerbang.Dibukakannya gerbang untuk Fachri lalu menutup kembali setelah Fachri masuk kehalaman depan rumahnya.
     Siapa lagi tuh yang dia bawa? Udah malam malah bawa tamu kerumah,cewek pula” ujar Sanggia dalam hati sambil berjalan menuju kedalam rumah.
     “Sanggia....,sini dulu dong” teriak Fachri memanggil Sanggia.
     “Iya” Sanggia pun duduk disebelah Fachri.
     “Kenalin ini Risma dan Risma ini adik aku namanya Sanggia”
     Sanggia dan Risma pun berjabat tangan sambil menunjukkan senyum mereka,yang satu senyum dengan rasa bingung dan yang satu lagi senyum karena mengetahui bahwa orang yang dihadapannya itu adalah adiknya Fachri.
     “Risma ini cewek gue dan lo harus sopan sama dia,okay” ujar Fachri sambil tersenyum dan memegang kepala adiknya.
     “Sip deh abangku tersayang,oh ya ka Risma aku bobo dulu ya udah malam,bye” ujar Sanggia dan berlalu dari hadapan Fachri dan Risma.
     “Enak banget sih Fachri bisa dapet pasangan secepat ini,putus dari Rifdah eh tiba-tiba ngegandeng Risma,nah gue? Belom move on move on tuh dari Abigail,si semut hitam yang gigitannya itu bagaikan semut merah” Oceh Sanggia sambil menarik selimut lalu memutar-mutar remot boneka Donald duck kesayangannya.
****
     Duduk diruang makan sambil ditemani dengan segelas susu dan buku yang sangat tebal itulah kebiasaan Fachri disetiap pagi,menunggu adiknya selesai sarapan lalu mengantar adik kesayangannya ke sekolah.Disetiap paginya Fachri hanya dibekali raut muka masam adiknya yang terkadang membuat Fachri tertawa kecil.Menurut Fachri,Sanggia itu adiknya yang unik karena biarpun Sanggia cemberut tetap saja wajahnya kelihatan cantik.Selesai mengantar adiknya kesekolah,Fachri langsung menuju ke kampusny –Universitas Indonesia.
          Handphonenya berdering ketika ia melangkahkan kakinya keanak tangga yang biasa ia lewati ketika ingin menuju kelasnya.Meraba-raba kantung celananya dan mendapati handphone lalu dilihatnya handphone itu ternyata telpone dari kekasihnya –Risma.Fachri pun langsung mengangkat telpone dari kekasihnya itu.
     “Hallo,ada apa Ris?” tanya Fachri sambil melanjutkan langkahnya.
     “Kamu ada dimana Ai?” tanya seseorang dari seberang sana,dengan nada suaranya yang sedikit nyaring,membuat telinga Fachri pengang.
     “Aku mau ke kelas,kenapa? Kamu ada dimana?”
     “Oh syukurlah,aku lagi dikelas”
     “Memangnya ada apa?”
     “Enggak kok,aku Cuma mau mastiin kalo kamu gak telat untuk ngikutin praktik” jawab Risma yang kini suaranya sedikit lebih nyaman ditelinga Fachri.
     “Iya,tenang aja aku gak akan lupa kok kalo hari ini aku ada praktik,makasih sayangkuuuuuu,muachhhh” ujar Fachri dengan senyumannya.
     “Hahahaha,muach tooo buat Fachri si mayat idup”.
     Risma,cewek yang mampu mambuat Fachri move on dari Rifdah dan mampu menggantikan posisi Rifdah dihati Fachri.Risma itu lain sekali dengan Rifdah meskipun inisial namanya sama-sama huruf “R”.Risma itu tidak cantik tapi manis,Risma selalu membuat Fachri tersenyum terkadang membuat Fachri tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata.Risma tidak seperti Rifdah yang memiliki rambut panjang bergelombang,Risma berambut pedek, lurus dan berwarna hitam.Dan itu semua yang membuat Fachri jatuh cinta dan semakin sayang kepada Risma.
     Moment yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika Fachri menyatakan perasaannya ke Risma.Risma adalah seniornya Fachri tetapi Fachri sering sekali hangout bareng bersama Risma dan teman-temannya.Risma memang lain dari teman-temannya.Risma tidak jaim,selalu apa adanya dan baik sekali apalagi dengan Fachri.Risma selalu membagi pengalamannya sewaktu disumpah untuk menjadi seorang dokter.Fachri selalu memperhatikannya,Risma selalu membuat dunia Fachri teralihkan olehnya.Tidak ada yang special dari Risma tetapi ketika Risma berada didekatnya seperti ada medan magnet yang menarik Fachri untuk selalu memperhatikan Risma.Dan Risma sudah berhasil menghapus bayang-bayang Rifdah dari pikiran Fachri.
     Hujan turun sangat deras,dikoridor hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang berlalu lalang,dan ternyata diantara mahasiswa itu ada sesosok yang membuat mata Fachri tidak bisa mengalihkan pandangannya,sosok perempuan yang paling ia kagumi –Risma,sedang duduk memperhatikan butiran air yang jatuh dan sesekali mengulurkan tangannya untuk menyentuh butiran itu lalu tersenyum.Seakan ada bisikan yang membuatnya berani untuk menghampiri Risma.Fachri pun jalan dengan pandangannya yang masih menatap Risma.
     Sesampainya Fachri langsung menyapa Risma.“Hai,sendirian aja,yang lain mana?” tanya Fachri.
     “Hey,Gak tau tuh,kamu belum pulang?”
     “Yah belum lah,kan hujan” jawab Fachri sambil tertawa kecil.
     “Hujan hujan begini enaknya minum susu hangat”
     “Iya,apalagi minum susunya sambil ditemani kamu” tiba-tiba kalimat itu keluar dari mulut Fachri.
     “Bisa aja,Oh iya hujannya udah redah nih,Bye aku duluan ya” ujar Risma dan langsung menghilang dari hadapan Fachri.
     Fachri,aduuuhhhh lo tuh ngomong apa sih?,kejar dia Fachri selagi bisa,ayooo kejar dan bilang kedia kalo lo suka sama dia” ujar Fachri dalam hatinya.Dengan suasana hati yang tak menentu Fachri berjalan ditengah butiran air yang turun tak begitu deras dari sebelumnya menuju ke Risma.Fachri menarik tangan Risma dan membuat Risma menoleh kebelakang dan menghentikan langkahnya lalu menatap Fachri dengan bingung.
     “Ada apa?” tanya Risma sambil mengernyitkan keningnya.
     “Hmmmm,mmmm,aku itu sebenarnya...mmm” uajr Fachri yang tak tau mengapa lidahnya serasa susah untuk mengucapkan bahwa ia mencintai Risma.
     “Kamu sebenarnya apa?”
     Dan tiba-tiba saja hujan kembali deras,Fachri dan Risma masih tetap disana,ditengah derasnya hujan.Suasana semakin tegang tetapi Fachri harus mengatakannya.
     “Hmmmm,oke,jujur ya aku suka sama kamu,kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya Fachri sambil teriak karena hujan yang deras membuat volume suaranya semakin kecil.
     “Hah? Kamu gak bercanda kan?” tanya Risma.
     “Aku gak lagi bercanda kok....


to be continue.....