Sabtu, 30 Maret 2013

lanjutan kissu bab 1 "gerbang sekolah"


Bola matanya yang hitam dan bulat seakan menusuk dan menembus sampai ke hati Sanggia.Sanggia hanya bisa diam tanpa kata sambil menatap mata Abigail yang seakan terdengar alunan nada yang bernari-nari diudara ketika menatap langsung mata Abigail dan senyumnya yang membuat hati Sanggia meleleh.Tiba-tiba alunan nada yang sedang menari seakan sirna ketika seseorang menyuruh Abigail untuk pindah dari tempat duduknya.
     “Mut awas dong gue mau duduk,udah masuk nih” ujar Intan yang masih tetap mengunyah permen karetnya dan membuat lambungan balon dari permen karetnya yang berwarna pink itu.
     “Oh iya,sorry” seru Abigail dan akhirnya ia berlalu dari hadapan Sanggia.
     Tidak tahu perasaan apakah yang menjelma didalam hatinya bahkan ketika Abigail meninggalkannya,Sanggia merasa sedih dan merasa ada yang hilang dari dalam dirinya.Waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa pun tiba yaitu waktu pulang sekolah.Berjalan menyusuri jalan yang dipenuhi oleh kendaraan yang lalulalang sambil mendengarkan musik dengan headset yang menempel ditelinganya,sampailah Sanggia dirumah yang bercat warna coklat muda yang dipaduhi dengan warna-warna soft,ada beberapa bunga yang mulai bermekaran ditaman yang dominan dengan warna hijau dan terdapat saung kecil yang biasa Sanggia tempati untuk belajar atau hangout bersama teman-temannya.Terlihat seseorang yang sedang sibuk dengan motor bututnya,dengan pipi yang dipenuhi oleh warna hitam karena terkena debu saat membenarkan motor bututnya,orang itu memanggil Sanggia yang lewat didepannya.
     “Giaaaa...ambilin minum dong,haus banget nih” teriak Fachri,kakaknya Sanggia yang hobby mengkoleksi benda-benda antik.
     “Bentar” ujar Sanggia sambil melepaskan sepatunya.
     Fachri,seorang kakak yang selalu menjaga Sanggia dengan sepenuh hati dan terkadang ia jengkel dengan sikap Sanggia yang moodyan.Fachri kuliah di UI jurusan fakultas kedokteran semester 2.Fachri itu wajahnya mirip artis yang bernama Lucky Perdana.Sanggia suka sekali  curhat dengan Fachri karena hanya ada Fachri dirumahnya.Mereka hanya tinggal berdua dan orang tua mereka tinggal dibali untuk mengurus bisnis pemahatan patung.
     “Nih bang minumnya” ujar Sanggia sambil menyerahkan segelas air dingin ke Fachri.
     “Makasih” seru Fachri.
     “Bang kenapa harus pake motor ini sih? Beli yang baru aja kan kemarin mama udah transfer uang”
     “Gak bisa,soalnya ini motor menyimpan kisah-kisah romantis gue sama Rifdah” jawab Fachri sambil tersenyum.
     “Yeh katanya mau ngelupain Rifdah”
     “Kalo ngomong itu memang gampang tapi buat meraktekinnya itu lhooo susah banget”
     “Ahhhh cupu lo,gue mau mandi dulu” ujar Sanggia yang berlalu dari hadapan Fachri.
     Rifdah adalah sosok perempuan yang Fachri idam-idamkan,mungkin bukan hanya Fachri yang mengidam-idamkan Rifdah tetapi hampir semua mata yang melihatnya tertegun akan kepribadiannya yang anggun dengan wajahnya yang cantik dan rambutnya yang blonde.Sanggia pernah ngobrol dengan Rifdah sewaktu Abang kesayangannya berpacaran dengan Rifdah.Rifdah sangat baik dan suaranya serak-serak basah dan bibirnya yang selalu tersenyum saat mendengar ucapan Fachri.Mereka berdua –Fachri dan Rifdah sudah 2 tahun pacaran dan seakan keberadaan Rifdah menghilang disaat mereka berdua memutuskan untuk LDRan.Rifdah kuliah diSurabaya dan Fachri kuliah diDepok.
     Kamar yang dominan dengan warna biru dengan seprai bergambar Donald duck dan Desi duck,beberapa barang berserakan dilantai yang dialasi karpet berbulu.Sanggia membantingkan tubuhnya diatas tempat tidurnya selesai mandi,ini kebiasaan Sanggia jika ia selesai mandi pasti ia akan tidur.Tiba-tiba handphonenya berbunyi,ada sebuah sms dan ternyata Abigail yang mengirim sms untuknya,Sanggia sangat senang dan tidak berselera untuk tidur,Abigail membahas tentang rangkumannya yang sangat bagus karena semua intinya diperjelas berserta maksud dan tujuan.Sanggia membalas sms dari Abigail dengan wajah yang berseri-seri.Ini kali pertamanya ia mendapat pesan dari Abigail yang pendiam itu.
****
     Lamunannya pun buyar ketika seseorang menyenggol tangannya yang sedang terpaku memegang bulpen.Abigail,si semut kenapa sampai mengingatnya lagi,seseorang yang pernah mengisi hatinya,seseorang yang pernah ada dilistnya dan sekarang list itu sudah hilang entah kemana,hanya waktu yang akan menemukan kembali list itu.Kenapa ia harus mengingat rangkumannya yang dulu dipinjam dengan Abigail,kenapa ia harus ingat dengan senyuman Abigail dan tatapan Abigail yang menembus hatinya seakan nada-nada yang bernari ketika ia menatap bola mata Abigail yang bulat,masih terngiang ditelinganya dan tidak mau berhenti.
     “Gia,lo kenapa?” tanya Nindy yang bingung dengan sikap Sanggia.
     “Gak apa-apa kok” jawab Sanggia.
     Sanggia pun mulai merangkum dibuku yang masih putih yang belum terkena tinta sama sekali,dibuku yang sampulnya tidak sejelek sampul bukunya dulu.




Mereka tidak tahu,bagaimana spesialnya kamu
Mereka tidak tahu,bagaimana kamu berada didalam hatiku
Mereka bisa bilang apapun yang mereka inginkan tentang kita
Karena mereka tidak tahu tentang kita.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar