Bola matanya yang hitam dan bulat seakan
menusuk dan menembus sampai ke hati Sanggia.Sanggia hanya bisa diam tanpa kata
sambil menatap mata Abigail yang seakan terdengar alunan nada yang bernari-nari
diudara ketika menatap langsung mata Abigail dan senyumnya yang membuat hati
Sanggia meleleh.Tiba-tiba alunan nada yang sedang menari seakan sirna ketika
seseorang menyuruh Abigail untuk pindah dari tempat duduknya.
“Mut awas dong gue mau
duduk,udah masuk nih” ujar Intan yang masih tetap mengunyah permen karetnya dan
membuat lambungan balon dari permen karetnya yang berwarna pink itu.
“Oh iya,sorry” seru Abigail dan akhirnya ia berlalu dari hadapan
Sanggia.
Tidak tahu perasaan apakah yang
menjelma didalam hatinya bahkan ketika Abigail meninggalkannya,Sanggia merasa
sedih dan merasa ada yang hilang dari dalam dirinya.Waktu yang ditunggu-tunggu
oleh semua siswa pun tiba yaitu waktu pulang sekolah.Berjalan menyusuri jalan
yang dipenuhi oleh kendaraan yang lalulalang sambil mendengarkan musik dengan
headset yang menempel ditelinganya,sampailah Sanggia dirumah yang bercat warna
coklat muda yang dipaduhi dengan warna-warna soft,ada beberapa bunga yang mulai
bermekaran ditaman yang dominan dengan warna hijau dan terdapat saung kecil
yang biasa Sanggia tempati untuk belajar atau hangout bersama
teman-temannya.Terlihat seseorang yang sedang sibuk dengan motor
bututnya,dengan pipi yang dipenuhi oleh warna hitam karena terkena debu saat
membenarkan motor bututnya,orang itu memanggil Sanggia yang lewat didepannya.
“Giaaaa...ambilin minum dong,haus banget nih” teriak Fachri,kakaknya
Sanggia yang hobby mengkoleksi benda-benda antik.
“Bentar” ujar Sanggia sambil melepaskan sepatunya.
Fachri,seorang kakak yang selalu menjaga Sanggia dengan sepenuh hati dan
terkadang ia jengkel dengan sikap Sanggia yang moodyan.Fachri kuliah di UI
jurusan fakultas kedokteran semester 2.Fachri itu wajahnya mirip artis yang
bernama Lucky Perdana.Sanggia suka sekali curhat dengan Fachri karena hanya ada Fachri
dirumahnya.Mereka hanya tinggal berdua dan orang tua mereka tinggal dibali
untuk mengurus bisnis pemahatan patung.
“Nih bang minumnya” ujar Sanggia sambil menyerahkan segelas air dingin
ke Fachri.
“Makasih” seru Fachri.
“Bang kenapa harus pake motor ini sih? Beli yang baru aja kan kemarin
mama udah transfer uang”
“Gak bisa,soalnya ini motor menyimpan kisah-kisah romantis gue sama
Rifdah” jawab Fachri sambil tersenyum.
“Yeh katanya mau ngelupain Rifdah”
“Kalo ngomong itu memang gampang tapi buat meraktekinnya itu lhooo susah
banget”
“Ahhhh cupu lo,gue mau mandi dulu” ujar Sanggia yang berlalu dari
hadapan Fachri.
Rifdah adalah sosok perempuan yang Fachri idam-idamkan,mungkin bukan
hanya Fachri yang mengidam-idamkan Rifdah tetapi hampir semua mata yang
melihatnya tertegun akan kepribadiannya yang anggun dengan wajahnya yang cantik
dan rambutnya yang blonde.Sanggia pernah ngobrol dengan Rifdah sewaktu Abang
kesayangannya berpacaran dengan Rifdah.Rifdah sangat baik dan suaranya
serak-serak basah dan bibirnya yang selalu tersenyum saat mendengar ucapan
Fachri.Mereka berdua –Fachri dan Rifdah sudah 2 tahun pacaran dan seakan
keberadaan Rifdah menghilang disaat mereka berdua memutuskan untuk LDRan.Rifdah
kuliah diSurabaya dan Fachri kuliah diDepok.
Kamar yang dominan dengan warna biru dengan seprai bergambar Donald duck
dan Desi duck,beberapa barang berserakan dilantai yang dialasi karpet berbulu.Sanggia
membantingkan tubuhnya diatas tempat tidurnya selesai mandi,ini kebiasaan
Sanggia jika ia selesai mandi pasti ia akan tidur.Tiba-tiba handphonenya
berbunyi,ada sebuah sms dan ternyata Abigail yang mengirim sms untuknya,Sanggia
sangat senang dan tidak berselera untuk tidur,Abigail membahas tentang
rangkumannya yang sangat bagus karena semua intinya diperjelas berserta maksud
dan tujuan.Sanggia membalas sms dari Abigail dengan wajah yang berseri-seri.Ini
kali pertamanya ia mendapat pesan dari Abigail yang pendiam itu.
****
Lamunannya pun buyar ketika seseorang menyenggol tangannya yang sedang
terpaku memegang bulpen.Abigail,si semut kenapa sampai mengingatnya
lagi,seseorang yang pernah mengisi hatinya,seseorang yang pernah ada dilistnya
dan sekarang list itu sudah hilang entah kemana,hanya waktu yang akan menemukan
kembali list itu.Kenapa ia harus mengingat rangkumannya yang dulu dipinjam
dengan Abigail,kenapa ia harus ingat dengan senyuman Abigail dan tatapan
Abigail yang menembus hatinya seakan nada-nada yang bernari ketika ia menatap
bola mata Abigail yang bulat,masih terngiang ditelinganya dan tidak mau
berhenti.
“Gia,lo kenapa?” tanya Nindy yang bingung dengan sikap Sanggia.
“Gak apa-apa kok” jawab Sanggia.
Sanggia pun mulai merangkum dibuku yang masih putih yang belum terkena
tinta sama sekali,dibuku yang sampulnya tidak sejelek sampul bukunya dulu.
Mereka tidak tahu,bagaimana spesialnya kamu
Mereka tidak tahu,bagaimana kamu berada didalam
hatiku
Mereka bisa bilang apapun yang mereka inginkan
tentang kita
Karena mereka tidak tahu tentang kita.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar