Kamis, 28 Maret 2013

Kissu



“Gerbang Sekolah”

Kamu.......
Siapa sih kamu?
Kenapa ada getaran diseluruh tubuhku terutama hatiku?
Setiap kamu berjalan,tertawa dan melakukan semuanya dengan caramu yang sesederhana itu.

     Sanggia langsung menjajalkan baju seragam SMAnya yang tergantung rapih dilemarinya,sesekali melihat kearah jam dindingnya dan mencoba menenangkan dirinya karena jam menunjukkan pukul 6.30 dan itu artinya ia telat masuk sekolah dihari pertamanya menjadi siswa SMA.Membanting pintu kamarnya,berjalan menuju meja makan lalu menyeruput segelas susu coklat hangat,tanpa basabasi langsung berlari keluar rumah dengan baju yang tidak dimasukkan kedalam roknya.Fachri yaitu kakaknya Sanggia,hanya bisa diam melihat kelakuan adiknya yang akhir-akhir ini selalu bangun siang.
     Dengan perasaan gugup sambil berlari,dan berhentilah ia didepan gerbang sekolah.Perasaan gugup itu berubah menjadi perasaan yang campur aduk karena gerbang sekolah sudah ditutup,hanya ada dua orang satpam yang siap melarangnya untuk masuk ke sekolah barunya.Satpam itu memperhatikan gerak gerik Sanggia.Tiba-tiba terlintas sebuah ide dikepala Sanggia,ia mencoba mencari jalan pintas dan ternyata disamping gerbang yang amat tinggi itu terdapat pintu yang ukurannya lebih kecil dari gerbang sekolah,biasanya pintu itu digunakan untuk tukang paket yang mengantar barang.Sanggia melirik kearah Satpam dan ia bersyukur karena dua orang satpam sedang asyik bermain catur dengan wajah yang sangat serius,Sanggia pun dengan pelan-pelan membuka slot pintu dan membukanya lalu secepat mungkin ia berlari masuk ke sekolahnya.
     Kali ini Sanggia merasa lega karena ia sudah berhasil masuk ke sekolahnya,dengan bangganya ia tersenyum dengan satpam sambil berjalan mundur dan melambaikan tangannya.Tiba-tiba dari arah yang berlawanan ia tertabrak oleh seorang anak laki-laki yang kelihatan sedang terburu-buru dengan nafas yang tersedat-sendat.
     “Aduhhhhh....” teriak Sanggia ketika ada yang menabraknya dari belakang dan membuatnya jatuh kelantai.
     “Aduhhhh gimana sih jalannya?” tanya anak laki itu yang ikutan jatuh.
     “Nah,kok lo nanya gue? Kan lo yang nabrak gue,gimana sih?” tanya Sanggia sambil bangun dari lantai dan membersihkan roknya.
     “Lo tuh yang jalannya mundur-mundur,kalo jalan itu hadapnya kedepan bukan kebelakang dasar stress” jawab anak laki itu sambil berdiri.
     “Heh jaga ya bicara lo,hari apa sih ini? Kayaknya gue sial banget” ucap Sanggia dengan wajahnya yang memerah.
     “Hahaha emang masalah buat gue?”
     “Enggak,tapi masalah buat gue,oh iya ngomong-ngomong kelas 10-2 kelasnya dimana?”
     “Mana gue tau,gue juga siswa baru disini dan tadi gue telat”.
     “Ohhh terus lo kelas 10 berapa?” tanya Sanggia.
     “Kelas? Gak tau gue,gue lupa hehehe”.
     “Aneh” seru Sanggia lalu jalan meninggalkan anak laki yang membuatnya nambah pusing.
     Akhirnya Sanggia mendapatkan kelasnya,ia pun duduk didekat pintu.Sanggia duduk sebangku dengan Nindy yang baik dan sangat cerewet membicarakan anak laki yang bernama Habil Maulana,katanya Habil Maulana adalah cucu dari kepala sekolah SMA ini dan berwajah tampan.Ketika sedang mendengarkan pembicaraan Nindy,Sanggia melihat wajah yang tak asing lagi dan ternyata itu anak laki yang tadi pagi berdebat dengannya yang membuatnya kesal dan ternyata anak laki itu sekelas dengannya.
     “Ih,itu dia si Habil,ganteng ya?” tanya Nindy sambil tersenyum dan melihat ke arah anak laki yang sedang membaca buku dibangku paling belakang dengan headset ditelinganya.
     “Dia? Habil Maulana,cucu kepala sekolah yang dipuja oleh semua siswa di SMA ini? Cowok yang tadi buat gue kesel dan seenaknya ngomong tanpa bilang maaf ke gue” seru Sanggia dalam hati sambil melihat dan menyipitkan matanya untuk memfokuskan pandangannya kearah cowok yang dibicarakan Nindy sedaritadi.”Oh itu si Habil” ucap Sanggia.
     “Iya,gantengkan?” tanya Nindy sambil tersenyum dan memegag pipinya ala cherrybel.
     “Lumayan” jawab Sanggia.
     Pelajaran pun dimulai,kali ini guru yang mengajar cuti karena sedang melahirkan dan anak-anak hanya diberi tugas merangkum sampai pelajaran selesai.Ketika sedang merangkum tiba-tiba saja Sanggia teringat dengan masa-masanya sewaktu diSMP dahulu.
****
     Cuaca hari ini tidak mendukung untuk olahraga,semua murid kembali mengganti baju mereka dengan seragam putih biru.Semuanya mengeluh karena hari ini belajar teori tentang basket dan tiba-tiba saja guru piket datang ke kelas dan menyuruh untuk tertib karena pak Agus yaitu guru olahraga tidak masuk karena ada rapat,semua murid bersorak kegirangan hanya ada satu cowok yang sedang membaca buku dan tidak menghiraukan semuanya yang terjadi.Abigail adalah sosok cowok yang sangat diidam-idamkan oleh Sanggia dan ternyata ia diam-diam menyukai cowok tersebut,anak-anak suka memanggilnya dengan sebutan “Semut” karena sikapnya yang pendiam dan jika tersenyum sangat manis sekali,memiliki kulit yang tidak terlalu putih dan badan yang tinggi dan ada sedikit kumis tipis yang menghiasa atas bibirnya yang merah muda dan terkadang ia menyipitkan matanya yang bulat saat melihat tulisan dipapantulis.
     “Giaaaaaaaa...lo gak ngerangkum?” tanya Intan sambil mengunyah permen karet yang tidak pernah absen dari mulutnya.
     “Emangnya disuruh ngerangkum?” tanya Sanggia sambil mengeluarkan sebuah buku yang sampulnya robek dari dalam tasnya.
     “Iya Sanggiaaaaaaaa” jawab Intan
     “Disuruh sama siapa? Tadi Ella gak bilang apa-apa kok”
     “Kok Ella sih?” tanya Intan
     “Kan Ella ketua kelas kita tan”.
     “Udah diganti kali Sang”
     “Hah kok gue gak tau sih? Semenjak kapan?”
     “Semenjak lo gak masuk dua hari yang lalu”.
     “Terus siapa yang jadi ketua kelas?”
     “Pangeran lo” jawab Intan sambil tersenyum.
     “Siapa pangeran gue?” tanya Sanggia bingung karena selama ini ia tidak pernah cerita apa-apa ke Intan.
     “ Si semut”
     “Abi? Pangeran gue? Hahaha parah” ucap Sanggia
     “Yah sok ngeles gitu”
     “Yeeeeee udah ah gue mau ngerangkum” ujar Sanggia sambil membuka buku.
     Intan adalah sahabat Sanggia yang sangat baik dan penyabar menghadapi sikap Sanggia yang terkadang membuatnya kesal.Menurut Sanggia,Intan itu seperti memiliki indra keenam karena Intan selalu tau apa yang ada dipikiran Sanggia dan kali ini Intan menebak dan selalu benar tebakannya tetapi Sanggia hanya bisa mengelak dan mengeles tebakkan Intan.Intan pernah pesan ke Sanggia kalau kita jangan pernah lihatin orang ganteng atau manis karena kita bakalan suka sama dia entah suka karena kita kagum atau suka karena ada lebih dari rasa kagum.Intan itu puitis banget dan asyik diajak curhat.Kata-kata Intan yang paling Sanggia ingat itu seperti ini “Kalo ada kehidupan lain,gue pengen banget jadi pohon karena pohon itu meskipun daunnya berguguran dan rantingnya kering,pohon itu tetap dengan pada tempatnya dan itu lah gue meskipun ada orang yang nyakitin gue pengen balik ke gue yah gue masih ada disini ditempat dimana dulu gue berdiri meskipun hanya rasa sakit yang gue terima”.Dan dari Intanlah Sanggia selalu belajar tentang bagaimana ia harus bersyukur dengan segala cobaan yang Allah berikan karena dengan diberikan cobaan itu artinya Allah sangat sayang dengan kita.
     Setelah selesai merangkum,Sanggia membereskan semua peralatan tulis yang berserakan dimejanya lalu memasukkannya dengan rapih kedalam lokernya.Intan mungkin sedang makan dikantin bersama teman-teman yang lain.Tiba-tiba ada suara yang tak asing lagi ditelinganya memanggil namanya.
     “Gia...” suara itu yang membuat hatinya menjadi tenang seperti ada butiran salju yang menyentuh hatinya dan ternyata suara itu adalah suara Abigail.
     “Hey bi,ada apa?” tanya Sanggia dengan jantung yang berdegup kencang dan berharap Abigail tidak mendengar degupan jantungnya.
     “Dapet salam” jawab Abigail sambil tersenyum menggoda lalu duduk disamping Sanggia.
     “Siapa?” tanya Sanggia yang tangannya sedingin batu es.
     “Lo dapet salam dari Mas Heru” jawab Abigail sambil menatap mata Sanggia.
     “Mas Heru siapa?” tanya Sanggia yang tidak berani menatap balik mata Abigail yang bulat dan tatapannya yang tajam setajam burung elang.
     “Abang gue,waktu kita kelas 8,dia sempet perhatiin lo dan jadinya suka deh sama lo,salam balik gak nih?” tanya Abigail.
     Sanggia mengira bahwa Abigaillah yang mengirim salam untuk dirinya dan ternyata Mas Heru,abangnya Abigail yang mengirim salam untuknya.Jika Abigail yang mengirim salam untuknya mungkin Sanggia akan lari ke kantin lalu menarik Intan dari kerumunan orang dan menceritakannya sampai bel masuk berbunyi.Lamunannya pun buyar ketika Abigail menyentuh pundaknya.
     “Gimana? Salam balik gak nih?” tanya Abigail.
     “Oh,hmmmm salam balik deh buat Mas Heru” jawab Sanggia sambil tersenyum.
     “Ok deh nanti gue sampaikan,oh iya lo udah ngerangkum?” tanya Abigail sambil melihat dan membuka buku tulis dengan sampul yang sudah tidak layak dipakai.
     “Udah kok”.
     “Boleh minjem?” tanya Abigail sambil mengangkat buku tulis Sanggia.
     “Boleh kok asal jangan dibuang”
     “Gak gue buang kok tenang aja” seru Abigail sambil menepuk pundak Sanggia.

to be continue........
    
    
    

 
    
    
    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar