Ini cerpenku "Radar Neptunus" terinspirasi dari film "Perahu Kertas" dan ini adalah perahu kertas versiku.Aku sangat suka dengan film Perahu Kertas dan saking sukanya aku membuat cerpen dan ini versiku.
Radar Neptunus
Hy nus apa kabar? Hari ini aku akan
berbagi kisah cintaku dengan dunia tentang dia yang pernah mengisi hidupku dan
inilah kisahku.
Hy namaku Lulu
dan ini adalah pacarku namanya Dido dan hari ini aku sudah jadi anak kuliahan
lho,aku kuliah dibandung tepatnya di ITB.Mama dan Papaku menyuruhku untuk
tinggal bersama temannya dibandung dan ia bernama Tante Lola dan katanya Tante
Lola punya anak yang kuliah di ITB.
“Bye mom and
Dad”.Ujarku sambil melambaikan tangan kearah mama dan papaku dari dalam
mobil.Dido mengantarku ke stasiun dan sepertinya dari raut wajahnya ia sangat
sedih karena kepergianku ini tetapi ia masih berusaha untuk tersenyum.”Do kamu
kenapa?” tanyaku ke Dido sambil menyentuh tangannya yang sedang memegang
kopling.”Enggak kok aku gak apa-apa,oh iya aku punya sesuatu untuk kamu” ujar
Dido yang mengalihkan pandangannya ke sebuah tas yang berada dibangku belakang
dan mencoba meraihnya “Buka deh tasnya dan ambil kotak yang ada didalamnya”
seru Dido sambil meletakkan tas hitam yang biasa dipake Dido ke kampus
dipangkuanku,aku pun membuka tas Dido dan mengambil kotak yang berwarna
ungu.”Boleh aku buka?” tanyaku ke Dido.”Yup buka aja” jawab Dido sambil
tersenyum.Aku pun membuka kotak ungu dan aku menemukan sebuah buku yang
tertulis “Treasures From Neptune” dan ada gambar seseorang dengan kedua
tangannya yang mengacungkan jari telunjuknya yang diletakkan diatas kepala seperti
sebuah pendeteksi atau antena dikepala semut.”Treasures from neptune,harta dari
neptunus dan ini gambar orang yang sedang mengacungkan jarinya maksudnya apa
Do?”tanyaku ke Dido.”Itu sebuah Radar tepatnya Radar untuk pendeteksi,dengan
Radar ini aku akan bisa mendeteksi seseorang meskipun jaraknya jauh”jawab
Dido.”Kamu ini suka banget ya sama hal-hal yang unik” seruku sambil meletakan
buku unik itu kedalam kotak ungu.”iya aku memang suka hal-hal yang unik karena
hal-hal yang unik itu bisa membuatku mengerti dan kamu akan tahu apa arti radar
untukmu” jawab Dido sambil menyetir.Sesampainya distasiun,Aku memeluk Dido dan
berusaha untuk tidak meneteskan air mata karena aku dibandung hanya kuliah
bukan pindah ke bandung dan menetap dibandung lalu meninggalkan semua
kenanganku diJakarta.
Hy nus,meninggalkan seseorang yang kita
cintai selama beberapa tahun kedepan itu memang agak sulit ya,tapi bagaimana
kalau aku benar-benar meninggalkannya karena sifatku yang berubah apa itu
terasa sulit juga atau terasa muda untuk meninggalkannya?
“Hy
Lulu....,kamu sudah besar ya,masih ingatkah kamu sama anak tante yang suka buat
kamu menangis?” tanya Tante Lola.Aku memang dulu suka sekali ke rumah Tante
Lola bersama mamaku tetapi akhir-akhir ini aku jarang ke rumahnya dan ini
pertama kalinya aku melihat rumah Tante Lola yang dulunya banyak banget mainan
yang berceceran dilantai seakan hilang dan sekarang hanya patung dan
lukisan-lukisan yang menghiasi seisi rumah ini.”Ingat kok Tante” jawabku sambil
tersenyum.”Oh iya kamu duduk sini dulu ya,Tante mau rapihin kamar kamu dulu ok”
ujar Tante Lola dengan logat sundanya.”Eh gak usah Tante,biar aku aja yang
rapihin kamar sekalian ngedekor hehehe” seruku.Tante Lola pun mempersilahkanku
mendekor kamar yang nantinya menjadi kamarku,disebelah kamarku adalah kamar
anaknya tante Lola,aku lupa nama anaknya tante Lola dan yang terpenting aku
harus bisa beradaptasi agar tidak merasa
canggung.Pintu kamar aku biarkan terbuka sedikit,sambil membereskan pakaian dan
meletakkannya ke lemari selesai merapikan pakaian aku pun mendekor kamar ini
sebagus mungkin dengan semua hiasan dan kebanyakan dari hiasan itu adalah
gantungan dreamcatcher.”Hy” seru seseorang dari luar kamarku.”Oh hy”
jawabku.”Boleh masuk?” tanyanya.”Yup silahkan” jawabku yang masih sibuk
menghias kamar.”Kamu Lulu ya,aku Heru” serunya sambil tersenyum dan
memperhatikan gerak gerikku.”Heru?” aku berusaha mengingat nama tersebut “Oh
kamu Heru anaknya Tante Lola?” tanyaku. “Iya aku Heru” jawabnya.Heru yang
dulunya gendut, jail dan sekarang sudah berubah 360 derajat,Heru yang sekarang
itu Tampan,badannya gak gendut dan
mungkin jailnya sudah hilang sedikit ada yang tidak berubah dari dirinya yaitu
senyumnya,Heru kalo tersenyum pasti memperlihatkan giginya yang putih dan ada
lesung pipitnya.”Hey kok kamu melamun? Kenapa? Kaget ngeliat aku ya?” tanya
Heru menyadarkan lamunanku.”Hahaha kamu ini” seruku.Aku pun melanjutkan
mendekorasi kamar dan Heru membantuku.”Ini kotak apa?” tanya Heru yang melihat
kotak ungu yang diberikan oleh Dido tadi.”Buka aja” jawabku.Heru pun membuka
kotak ungu dan mengambil buku unik dari dalam kotak ungu itu “Treasures from
neptune,kamu agen neptunus juga ya? Tininit” tanya Heru sambil mengacungkan
jarinya seperti gambar yang ada dibuku unik itu.”Agen neptunus? Dewa laut gitu
maksud kamu?” tanyaku bingung.”Iya agen neptunus yang selalu memakai radar
untuk pendeteksi”.jawab Heru.”Mungkin aku memang agen neptunus tapi agen
neptunus yang belum sah” seruku ke Heru yang tertawa mendengar perkataanku.”Ok
sekarang apa kamu ingin menjadi agen neptunus yang sah?” Tanya Heru sambil
mengangkat alis matanya.”Ok aku mau” Jawabku.”Sekarang angkat kedua tulunjuk
kamu seperti ini,ok dan dengan ini atas nama kerajaan neptunus saya akan
melantik anda sebagai agen neptunus” seru Heru.
to be continue....
to be continue....
d(^_^)b
BalasHapus