Jumat, 15 Februari 2013

"Radar Neptunus"

Ini cerpenku "Radar Neptunus" terinspirasi dari film "Perahu Kertas" dan ini adalah perahu kertas versiku.Aku sangat suka dengan film Perahu Kertas dan saking sukanya aku membuat cerpen dan ini versiku.


Radar Neptunus
     Hy nus apa kabar? Hari ini aku akan berbagi kisah cintaku dengan dunia tentang dia yang pernah mengisi hidupku dan inilah kisahku.
     Hy namaku Lulu dan ini adalah pacarku namanya Dido dan hari ini aku sudah jadi anak kuliahan lho,aku kuliah dibandung tepatnya di ITB.Mama dan Papaku menyuruhku untuk tinggal bersama temannya dibandung dan ia bernama Tante Lola dan katanya Tante Lola punya anak yang kuliah di ITB.
     “Bye mom and Dad”.Ujarku sambil melambaikan tangan kearah mama dan papaku dari dalam mobil.Dido mengantarku ke stasiun dan sepertinya dari raut wajahnya ia sangat sedih karena kepergianku ini tetapi ia masih berusaha untuk tersenyum.”Do kamu kenapa?” tanyaku ke Dido sambil menyentuh tangannya yang sedang memegang kopling.”Enggak kok aku gak apa-apa,oh iya aku punya sesuatu untuk kamu” ujar Dido yang mengalihkan pandangannya ke sebuah tas yang berada dibangku belakang dan mencoba meraihnya “Buka deh tasnya dan ambil kotak yang ada didalamnya” seru Dido sambil meletakkan tas hitam yang biasa dipake Dido ke kampus dipangkuanku,aku pun membuka tas Dido dan mengambil kotak yang berwarna ungu.”Boleh aku buka?” tanyaku ke Dido.”Yup buka aja” jawab Dido sambil tersenyum.Aku pun membuka kotak ungu dan aku menemukan sebuah buku yang tertulis “Treasures From Neptune” dan ada gambar seseorang dengan kedua tangannya yang mengacungkan jari telunjuknya yang diletakkan diatas kepala seperti sebuah pendeteksi atau antena dikepala semut.”Treasures from neptune,harta dari neptunus dan ini gambar orang yang sedang mengacungkan jarinya maksudnya apa Do?”tanyaku ke Dido.”Itu sebuah Radar tepatnya Radar untuk pendeteksi,dengan Radar ini aku akan bisa mendeteksi seseorang meskipun jaraknya jauh”jawab Dido.”Kamu ini suka banget ya sama hal-hal yang unik” seruku sambil meletakan buku unik itu kedalam kotak ungu.”iya aku memang suka hal-hal yang unik karena hal-hal yang unik itu bisa membuatku mengerti dan kamu akan tahu apa arti radar untukmu” jawab Dido sambil menyetir.Sesampainya distasiun,Aku memeluk Dido dan berusaha untuk tidak meneteskan air mata karena aku dibandung hanya kuliah bukan pindah ke bandung dan menetap dibandung lalu meninggalkan semua kenanganku diJakarta.
     Hy nus,meninggalkan seseorang yang kita cintai selama beberapa tahun kedepan itu memang agak sulit ya,tapi bagaimana kalau aku benar-benar meninggalkannya karena sifatku yang berubah apa itu terasa sulit juga atau terasa muda untuk meninggalkannya?
     “Hy Lulu....,kamu sudah besar ya,masih ingatkah kamu sama anak tante yang suka buat kamu menangis?” tanya Tante Lola.Aku memang dulu suka sekali ke rumah Tante Lola bersama mamaku tetapi akhir-akhir ini aku jarang ke rumahnya dan ini pertama kalinya aku melihat rumah Tante Lola yang dulunya banyak banget mainan yang berceceran dilantai seakan hilang dan sekarang hanya patung dan lukisan-lukisan yang menghiasi seisi rumah ini.”Ingat kok Tante” jawabku sambil tersenyum.”Oh iya kamu duduk sini dulu ya,Tante mau rapihin kamar kamu dulu ok” ujar Tante Lola dengan logat sundanya.”Eh gak usah Tante,biar aku aja yang rapihin kamar sekalian ngedekor hehehe” seruku.Tante Lola pun mempersilahkanku mendekor kamar yang nantinya menjadi kamarku,disebelah kamarku adalah kamar anaknya tante Lola,aku lupa nama anaknya tante Lola dan yang terpenting aku harus bisa beradaptasi  agar tidak merasa canggung.Pintu kamar aku biarkan terbuka sedikit,sambil membereskan pakaian dan meletakkannya ke lemari selesai merapikan pakaian aku pun mendekor kamar ini sebagus mungkin dengan semua hiasan dan kebanyakan dari hiasan itu adalah gantungan dreamcatcher.”Hy” seru seseorang dari luar kamarku.”Oh hy” jawabku.”Boleh masuk?” tanyanya.”Yup silahkan” jawabku yang masih sibuk menghias kamar.”Kamu Lulu ya,aku Heru” serunya sambil tersenyum dan memperhatikan gerak gerikku.”Heru?” aku berusaha mengingat nama tersebut “Oh kamu Heru anaknya Tante Lola?” tanyaku. “Iya aku Heru” jawabnya.Heru yang dulunya gendut, jail dan sekarang sudah berubah 360 derajat,Heru yang sekarang itu Tampan,badannya  gak gendut dan mungkin jailnya sudah hilang sedikit ada yang tidak berubah dari dirinya yaitu senyumnya,Heru kalo tersenyum pasti memperlihatkan giginya yang putih dan ada lesung pipitnya.”Hey kok kamu melamun? Kenapa? Kaget ngeliat aku ya?” tanya Heru menyadarkan lamunanku.”Hahaha kamu ini” seruku.Aku pun melanjutkan mendekorasi kamar dan Heru membantuku.”Ini kotak apa?” tanya Heru yang melihat kotak ungu yang diberikan oleh Dido tadi.”Buka aja” jawabku.Heru pun membuka kotak ungu dan mengambil buku unik dari dalam kotak ungu itu “Treasures from neptune,kamu agen neptunus juga ya? Tininit” tanya Heru sambil mengacungkan jarinya seperti gambar yang ada dibuku unik itu.”Agen neptunus? Dewa laut gitu maksud kamu?” tanyaku bingung.”Iya agen neptunus yang selalu memakai radar untuk pendeteksi”.jawab Heru.”Mungkin aku memang agen neptunus tapi agen neptunus yang belum sah” seruku ke Heru yang tertawa mendengar perkataanku.”Ok sekarang apa kamu ingin menjadi agen neptunus yang sah?” Tanya Heru sambil mengangkat alis matanya.”Ok aku mau” Jawabku.”Sekarang angkat kedua tulunjuk kamu seperti ini,ok dan dengan ini atas nama kerajaan neptunus saya akan melantik anda sebagai agen neptunus” seru Heru.
  to be continue....

1 komentar: