Back To December
“Swift bangun,hari ini kamu ada syuting
film Valentine Day’s” ujar Reyna,Reyna adalah asisten Taylor Swift,swift sangat
sulit bangun pagi dan alhasil ia terlambat datang ke lokasi syutingnya.”Jam
berapa ini?” tanya swift sambil meraba meja yang berada dekat dari tempat
tidurnya.”oh my god,kenapa kamu tidak membangunkan ku sih Reyna?” Swift memang
terkadang aneh jika panik,ia selalu menyalahkan Reyna.Swift langsung beranjak
dari tempat tidurnya dan langsung bergegas mandi.Selesai mandi dan
berpakaian,Swift langsung menuju ke lokasih syuting.
Diperjalanan ke lokasi syuting.Sambil
memutar-mutarkan iphonenya yang berwarna biru “Siapa yang menjadi lawan mainku
difilm ini?” tanya Swift kepada Reyna yang sedang berkonsentrasi menyetir mobil.”Taylor
Lautner,kita harus cepat sampai ke lokasi karena Tay sudah menunggu kita
beberapa jam yang lalu”.Dengan sikap santainya,Swift hanya bisa tersenyum kecil
mendengar jawaban dari Reyna.”Kau senang lawan mainmu itu Taylor Lautner?”
tanya Reyna ke Swift yang sedang asyik dengan iphonennya itu.”Senang? hahaha
Tay itu yang main film twilight kan? Dan aku kenal Tay tapi belum pernah ketemu
sebelumnya jadi ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan Tay” jawab Swift
sambil memandangi Reyhan yang matanya terfokus ke arah depan.
Sesampainya dilokasi syuting,Swift tidak
melihat Tay,ia hanya melihat kru-kru yang sedang sibuk menata benda-benda “Mana
Tay? Aku harap bukan Tay yang menjadi lawan mainku difilm ini dan bagaimana
reaksiku saat bertemu dengan Tay nanti?” oceh Swift yang sedang duduk
dibangku.”Taraaaaaa” ujar seseorang dari belakang Swift,Swift pun menoleh
kebelakang,orang itu iya orang itu mengenakan jaket kulit,tersenyum kepada
Swift dan merentangkan kedua tangannya seperti sedang melakukan kejutan untuk
Swift.”Taylor???” seru Swift kaget melihat Taylor.”Iya it’s me Taylor,kamu
sudah mengetahui reaksimu saat bertemu denganku?” tanya Tay mengejek Swift.”apa
kau mendengar semua ocehanku tadi?” tanya Swift yang pipinya agak sedikit
memerah.”Sedikit” jawab Tay sambil memutarkan bola matanya.Tay pun duduk
disebelah Swift.Menurut Swift,Tay itu cowok yang ramah dan tidak sombong.”Kamu
sudah membaca skenarionya?” tanya Tay kepada Swift yang sedaritadi
terdiam.”Belum” jawab Swift singkat.”Ok,kalau begitu kita sama-sama baca
skenarionya yuk,soalnya ada beberapa adegan yang diubah” ujar Tay sambil
berdiri dari tempat duduk dan menarik tangan Swift.Swift hanya bisa terdiam dan
mengikuti Tay.
Sesampainya ditenda berwarna putih yang
didalamnya banyak sekali pakaian yang nantinya dipakai oleh pemain film
Valentine Day’s dan terlihat diatas meja plastik itu terdapat tumpukan kertas
yang tebalnya kira-kira seribu lembar atau lebih,Tay mengambil kertas itu lalu
memberikannya ke Swift.”Hah ini skenarionya? Banyak banget?” tanya Swift kaget
karena ini pertama kalinya Swift memainkan sebuah film.”Iya ini
skenarionya,tidak usah khawatir nanti kau juga terbiasa dengan skenario ini”
Ujar Tay sambil tersenyum.Mereka berdua pun latihan,sesudah latihan akhirnya
pembuatan film dimulai.
Beberapa hari kemudian.Benar juga yang
dikatakan oleh Tay kalo nanti Swift bakalan terbiasa oleh skenario yang
tebelnya hampir melebihi seribu lembar.Dikerumunan para kru-kru film Valentine
Day’s ada beberapa kejadian yang membuat Tay jatuh cinta kepada Swift.Hampir
disetiap kegiatan Tay selalu memperhatikan senyuman Swift yang begitu mempesona
tapi Swift tidak sadar kalau Tay sedang memperhatikannya.”Nanti malam kamu ada
acara?” tanya Tay yang sedaritadi memperhatikan Swift.”Tidak” jawab Swift singkat.”Kalau
begitu aku ingin mengajak mu pergi,kamu mau?” tanya Tay yang tiba-tiba saja
jantungnya bergerak lebih cepat dari sebelumnya.”Ok” jawab Swift.”Kalau begitu
nanti malam aku ke rumah mu jam sembilan
ya” seru Tay dan jantungnya pun kembali berdetak seperti sebelumnya.
Diperjalanan pulang dari lokasi syuting
Tay hanya memikirkan apa yang harus ia lakukan ketika kencan nanti,apa ia harus
bilang tentang perasaannya ke Swift atau memendam perasaan ini sampai Swift
peka terhadap perasaannya.”Tay,apa kamu baik-baik saja?” tanya Hanna,Hanna
adalah asistennya Tay yang sama sabarnya dengan Reyna.”Ia,aku baik-baik saja
kok,memang kenapa?” tanya Tay yang sedaritadi menatap Iphonennya.”Habisnya
daritadi kau diam saja,aku kira kau sakit” jawab Hanna sambil melihat ke arah
Tay.”Tidak,aku tidak sakit” ujar Tay yang masih saja menatap Iphonennya.”Kenapa
melamun?” tanya Hanna.”Aku sedang memikirkan sesuatu” ujar Tay yang kali ini
membiarkan Iphonennya tergeletak disebelahnya.”Menurut mu Swift suka tidak
denganku?” tanya Tay to the point.”Mana aku tau,memangnya aku peramal,memangnya
kenapa? Kamu suka dia?” tanya Hanna sambil tersenyum melihat pipi Tay yang
tiba-tiba saja memerah.Sebetulnya Hanna mengetahui kalau Tay menyukai
Swift,Hanna melihat banyak sekali lukisan Swift dikamar Tay yang ia
buat.”Tidak,lupakan saja” jawab Tay.”kalau kamu suka bilang langsung ke dia
sebelum orang lain mengambilnya” seru Hanna membisikkan ke telinga Tay.
Sesampainya dirumah,Tay langsung memilih
baju yang nanti ia pakai kencan dengan Swift.Sama halnya dengan Swift,ia juga
sedang sibuk memilih-milih gaun yang cocok untuk pergi kencan dengan
Tay.”Menurutmu Tay akan mengajakku kencan kemana?” tanya Swift ke Reyna yang
sedaritadi memperhatikan Swift.”Mungkin ke restoran spain atau ke taman membuat
tenda sambil melihat bintang dan ia mengatakan perasaannya ke kamu” jawab Reyna
sambil tersenyum.”Hahahah itu sih kamu dengan pacarmu” seru Swift ke
Reyna.”Cepat sana mandi,sudah jam delapan” ujar Reyna sambil mendorong Swift
kekamar mandi.
“Bagaimana menurut mu?” tanya Tay ke
Hanna.”Bagus,jangan lupakan ini”seru Hanna sambil menyerahkan kotak yang
didalamnya terdapat benda yang ingin Tay kasih ke Swift.”Oh iya hampir
lupa,makasih Hanna sudah mengingatkanku” ujar Tay sambil bergegas menuju ke
mobil dan langsung pergi ke rumah Swift.
to be continue........
Ini terinspirasi dari fakta lagu Back to december.Jadi iseng-iseng dan akhirnya jadi deh cerpen ala lulu hehehe thanks ya yang udah baca.komennya dong.insyaallah nnti dilanjutin lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar